Tanggal Lahir

a Maret Tahu

Tanggal Wafat

us 15 A


Biografi

Bolet adalah seniman ludruk tradisional serba bias yang bukan saja menjadi sekedar pemain tetapi juga pencipta. Salah satu ciptaan yang cukup monumental adalah tari remo gaya Jombangan.

Dalam dunia ludruk dikenal setidaknya dua gaya tari remo: Suroboyoan dan Jombangan. Remo Suroboyoan diciptakan Munali Fatah sedangkan gaya Jombangan diciptakan Bolet.

Memang ada upaya untuk menciptakan daya tarik lain, misalnya Mojokertoan seperti yang dilakukan Ali Markasa. Namun di kalangan seniman ludruk dan pemerhati ludruk, gaya tari remo terdahulu. "Gaya Mojokertoan, kreasi Cak Ali Markasa masih banyak diwarnai gaya Jombangan Cak Bolet," kata Drs. Eko Edy Susanto, Msi, pemerharti yang menulis tesis tentang ludruk.

Gaya jombangan ciptaan Bolet sangat khas dan memiliki karakter yang cukup kuat. Misalnya gerakannya santai, sederhana dan membuat pemirsanya mesem karena disertai gerakan yang mengejutkan namun lucu. Hal ini yang juga menjadi ciri tari remo gaya Jombangan atau gaya Bolet adalah penggunaan selendang warna hijau dan merah (ijo dan abang) yang oleh masyarakat sudah lazim menjadi singkatan dari Jom dan Bang.

Di Jombang sendiri, selain nama Bolet dan Ali Markasa, seperti diutarakan di atas, masih ada nama lain yang mendedikasikan hidupnya untuk kesenian ludruk yakni Santik (yang terkenal dengan ngamen leroknya) serta Markeso yang terkenal dengan ludruk garingannya.

Pak Bolet yang meninggal pada 15 Agustus 1976 tahun dalam usia 34 tahun ini turut mengharumkan nama Jombang bahkan Jawa Timur dengan karya tarinya. Sebelum tahun 1965, seniman ini ikut menjadi anggota Ludruk "Gaya Baru." Setelah tahun 1968 ia menjadi pelawak dan penari Ngremo yang bebas 1971 menjadi Juara I Lomba Tari Ngremo se- Jawa Timur setelah setahun sebelumnya menjadi Juara III di Tingkat Kabupaten Jombang.

"Karya Pak Bolet sangat patut dihargai. Oleh karena itu pada tahun ini almarhum diusulkan mendapatkan penghargaan dari Bapak Gubernur Jawa Timur," tandas Drs. H.M. Arifin, M.M mantan Kepala Kantor Parbupora.

Jejak Pak Bolet ini terus dinapaktilasi oleh seniman tari maupun seniman ludruk lainnya. Terbukti ketika diselenggarakan Lomba tari se- Jawa Timur pada tahun 2004, 8 penari Ngremo dari ludruk Jombang masuk 10 besar, dan ditambah bintang tamu penari Ngremo juga berasal dari Jombang, Yaitu Ali Markasa.