
JOMBANGKAB.HUMPRO – Wabup Sumrambah optimistis hasil pertanian Dsn. Banjardowo Desa Banjardowo Kecamatan Jombang bakal meningkat. Ini setelah ada perbaikan saluran irigasi dari Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI).

’’Dengan irigasi yang lebih bagus, kita yakin hasil pertanian Banjardowo akan meningkat. Banjardowo ini desa ditengah kota yang lahan pertaniannya paling luas,’’ tutur Sumrambah Wakil Bupati Jombang usai memimpin tumpengan untuk menandai dimulainya P3TGAI di Banjardowo, pada Selasa (6/10/2020), bersama Perangkat Desa, BPD, Poktan, Gapoktan wilayah setempat.

Lahan sawah di Banjardowo mencapai 188 hektar. Sedangkan tanah keringnya 90 hektar. Irigasi yang akan dibangun sepanjang 250 meter. ’’Kanan 250 meter, kiri 250 meter,’’ kata Ibnu Dwijo Sarjono, pj kepala Desa Banjardowo.
Dwijo sangat berterimakasih karena Wabup Sumrambah telah mengusahakan Banjardowo dapat P3TGAI. ’’Di Kecamatan Jombang, hanya Desa Banjardowo yang dapat,’’ jelasnya.
Program pembangunan irigasi itu menurut Dwijo sangat bermanfaat. Dapat mengurangi penggunaan air tanah yang menyedot biaya mahal karena menggunakan diesel. ’’Karena berupa wangan biasa, selama ini airnya banyak merembes. Sehingga air yang sampai ke sawah sedikit,’’ paparnya.
Setelah irigasi dibangun, nantinya tidak akan merembes. Sehingga air yang mengalir ke sawah warga lebih banyak. Dibanding air tanah, menurut para petani, air irigasi lebih murah dan jauh lebih baik untuk tanaman.
’’Program ini juga bisa menyerap tenaga kerja,’’ujarnya. Karena yang mengerjakan tim dari desa dengan sistem padat karya. ’’Tiap hari ada 20 pekerja,’’ jelasnya.
Anggaran proyek itu sendiri Rp 195 juta. Untuk mengerjakan program tersebut, desa membentuk empat tim. Tim perencanaan, tim pembelian bahan, tim pelaksana dan tim pengawasan.
Para petani mengaku sangat bersyukur ada proyek P3TGAI. ’’Dengan adanya program ini, petani senang. Karena hasil pertanian akan lebih baik,’’ kata ketua Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Banjardowo, Bakri.
Slamet, salah satu petani Banjardowo menuturkan, dalam setahun bisa panen tiga kali. Dua kali padi dan sekali palawija. ’’Untuk padi, tiap hektarnya bisa menghasilnya 56 kuintal gabah,’’ bebernya.