
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang menggelar Bursa Inovasi Desa (BID) yang dibagi melalui tiga cluster selama tiga hari secara berturut turut. BID tahun ini mengusung tema “Melalui Program Inovasi Desa, Kita Wujudkan Desa Mandiri, Berkarakter dan Berdaya Saing”. Tujuan pembagian cluster dilakukan untuk mempermudah akses hinga efektivitas kegiatan.
Diantaranya yakni Cluster tengah yang terdiri dari Kecamatan Jombang, Kesamben, Sumobito, Jogoroto, Peterongan, Perak dan Bandarkedungmulyo di Kamis (25 Juli 2019) di Gedung Serbaguna Koes Moeldoko di kawasan Masjid Moeldoko, Kecamatan Bandarkedungmulyo.
Selanjutnya Cluster selatan yakni, Kecamatan Mojoagung, Mojowarno, Bareng, Wonosalam, Gudo, Ngoro dan Diwek, Sabtu (27 Juli 2019) di Aula rumah makan Barokah Desa Selorejo, Kecamatan Mojowarno.
Terakhir Cluster Utara yang meliputi Kecamatan Plandaan, Ploso, Kabuh, Megaluh, Kudu, Ngusikan dan Tembelang, Senin (29 Juli 2019) di Aula Graha Kartika Desa Karangmojo Kecamatam Plandaan Kabupaten Jombang
Plt DPMD Mas'ud menyampaikan tujuan diadakannya Bursa Inovasi desa yaitu mengembangkan kemampuan masing-masing desa untuk mengembangkan potensi inovasi desa. Ia menyebut kegiatan bursa inovasi desa dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan masing-masing desa untuk mengembangkan berbagai inovasi sesuai potensi desa.
“Harapannya bisa merangsang desa untuk lebih inovatif. Dengan adanya inovasi ini diharapkan pemanfaatan dana desa bisa dilakukan secara merata dan tidak melulu pada sisi infrastruktur saja,” tegasnya.
Bursa inovasi desa berjalan sangat menarik, pada tiap clusternya. Semisal yang digelar di Cluster selatan. Kegiatan ini dirangkai dengan dialog interaktif yang dipimpin langsung Bupati Jombang Mundjidah Wahab dan Wakil Bupati Jombang Sumrambah.
Dua narasumber lain dari pendamping inovasi desa Provinsi Jawa Timur dan petugas dari Kementerian Desa RI juga dihadirkan untuk menjawab beberapa pertanyaan dari pemdes yang hadir.
Namun yang menjadi prioritas utama pada tiap clusternya adalah adanya sharing dan konsultasi terkait Inovasi yang dimiliki desa. Selain itu juga digelar pameran produk unggulan hasil inovasi desa.

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menandaskan Pemerintah Kabupaten Jombang telah memberikan dukungan dan fasilitas. Oleh sebab itu bupati meminta semua desa harus memiliki inovasi serta meningkatkan inovasi desa yang dimiliki.
Bupati Munjdidah Wahab menyampaikan kegiatan bursa inovasi desa merupakan bentuk respon Pemkab Jombang terhadap inovasi yang tumbuh pada masing-masing desa. Selain sebagai wadah kegiatan, ada beberapa langkah penting untuk mendorong proses inovasi di desa-desa agar tumbuh dan berkembang.
Menurut Bupati, ada tiga hal penting yang telah di siapkan untuk merespon inovasi yang telah tumbuh. Pertama peraturan, untuk memudahkan proses inovasi. Kedua, konsultasi terkait sumber daya manusia. Terakhir, ada 5 tenaga ahli yang nantinya akan mendampingi desa-desa yang yang berhasil melakukan inovasi”.
"Dengan adanya BID, diharapkan bisa mengangkat, mengurangi, menghilangkan pengangguran dan meningkatkan usaha untuk mengurangi kemiskinan menjadi sejahtera dan makmur,” ujar Bupati Saat membuka Bursa Inovasi Desa (BID) Kabupaten Jombang Tahun 2019 Cluster Utara di Aula Graha Kartika Desa Karangmojo Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang, Senin (29/07/2019).
Senada dengan Bupati, Wakil Bupati Jombang Sumrambah menyampaikan bahwa Bursa Inovasi Desa merupakan bagian dari pembinaan pemberdayaan masyarakat desa. Desa mempunyai potensi untuk mengatur dan meningkatkan ekonominya.
Wabup meminta para kepala desa di Kabupaten Jombang memiliki ide-ide brilian dalam membangun desanya. Menurutnya Dana besar dari kementerian dan pemkab diberikan kepada desa untuk melakukan inovasi-inovasi bagi desa.
“Saat ini desa harus melaksanakan kegiatan perencanaan dan penganggaran guna merumuskan program prioritas tahun anggaran 2020 melalu RKPDes. Hal ini dilakukan untuk mengefektifkan perencanaan pembangunan desa, oleh karena itu perencanaan desa harus inovatif” ujar Sumrambah. (Humasprotokol)
