
“Penjajahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini bukanlah penjajahan secara fisik melainkan melalui sisi ekonomi misalnya membanjirnya produk asing yang murah di negara ini. Faktor mental yaitu masuk dan berkembangnya ideologi radikal. Dan saat ini bangsa asing sengaja merusak mental para pemuda melalui peredaran narkoba,”kata Wabup Sumrambah.
Khusus permasalahan narkoba, Wabup mengaku prihatin karena Jombang masuk peringkat ke 4 kasus narkoba se Jawa Timur. Oleh sebab itu, Ia mengajak para tokoh agama, tokoh masyarakat dan semua elemen masyarakat bersatu untuk membangun Kabupaten Jombang menuju lebih baik.
“Saat ini Jombang berada pada peringkat ke 4 se Jawa Timur untuk peredaran narkoba. Ini sangat memprihatinkan. Ini menjadi PR kita dan harus kita sikapi bersama,”tandas Wabup Sumrambah.
Terkait dengan Pancasila, Wabup Sumrambah menyampaikan bahwa dijaman dan era milenial, Pancasila tidak lagi dijadikan landasan, pijakan dan tidak lagi diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari, namun hanya sekedar dijadikan simbol saja dan merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan keutuhan bangsa dan negara.
Menurut Sumrambah, agar Pancasila tetap hidup dan dapat dijadikan dasar negara dibutuhkan upaya untuk melestarikannya. “Pancasila harus direfleksikan dan diimplementasikan secara real oleh semua masyarakat bangsa Indonesia dan semua lembaga negara harus mampu merekonsolidasiakan pemahaman Pancasila kepada seluruh lapisan masyarakat, pungkasnya.
Sepakat dengan Wabup Jombang, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Jombang KH.Zaimudin Wijaya As’ad menandaskan bahwa tantangan bangsa Indonesia saat ini semakin kompleks tidak hanya ekonomi dan rusaknya mental pemuda oleh narkotika namun pola pikir pemuda juga diracuni oleh masuknya ideologi radikal.
“Salah satu faktor pendorongnya adalah teknologi informatika yang saat ini tak terbendung, begitu mudahnya diakses melalui Internet tanpa adanya sensor,’’kata salah satu pengasuh PP Darul Ulum Rejoso Peterongan ini.
Selain Wakil Bupati Jombang Sumrambah dan Ketua FPK Jombang Zaimudin Wijaya As’ad yang menjadi keynote speaker, hadir pula sejumlah tokoh agama diantaranya Ketua FKUB Kab Jombang KH Isrofil Amar, Ketua BKSG Hery Susanto, Wakil ketua FKDM Jombang Mahmud Yunus, , serta para Perwakilan organisasi mahasiswa Jombang. (HMS/Kominfo)