Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama. Stunting pada umumnya terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh badan.
Berdasarkan data UNICEF, stunting adalah anak-anak usia 0 sampai 59 bulan dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO.
Berkaitan dengan ini Pemerintah Kabupaten Jombang melalui dinas kesehatan melaksanakan kegiatan Sarasehan Motivator ASI, Di Ruang Bung Tomo Pemkab, Senin (25/2/19).
Drg. Subandriyah MKP Kepala Dinas Kesehatan Jombang Mengatakan kegiatan sarasehan ini untuk menurunkan angka stunting di Jombang yang masih cukup tinggi.
“Di Jombang angka stunting masih jauh di atas angka yang ditargetkan WHO. Namun dari angka nasional sudah ada di angka yang cukup menggembirakan yaitu 22%,”terangnya.
Oleh sebab itu, Kadinkes mengajak masyarakat untuk menurunkan angka stunting ini, salah satunya adalah dengan pemberian ASI eksklusif. “Selain bisa menurunkan angka stunting, dengan ASI eksklusif bisa menurunkan angka gizi buruk juga kurang gizi,”ungkapnya.
Sarasehan ini didukung oleh Persagi dan diikuti oleh PKK, pendamping Desa, koordinator kader pemberdayaan masyarakat di desa, pendamping lokal motivator Asih, muslimat, fatayat, Aisyah dan juga dari nasyiatul Aisyiyah.
Bupati Jombang Hj.Mundjidah Wahab saat membuka sarasehan tersebut memberikan apresiasi kepada dinas kesehatan sebagai leading sektor dalam kegiatan sarasehan tersebut.
Kabupaten Jombang, Lanjut Bupati sangat luar biasa bahwa motivator ASI ini merupakan tindak lanjut Kabupaten Jombang yang dinobatkan secara nasional sebagai kabupaten ASI.
"Oleh sebab itu harus selalu diprogramkan. Pemerintah harus memperhatikan dengan serius agar masyarakat lebih terjaga gizinya dan terhindar dari masalah stunting."Tandas Bupati. (Humas Dan Protokol)