
Sosialisasi KRPL yang sekarang telah berganti nama P2L Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari merupakan upaya untuk meningkatkan ketersediaan, aksestabilitas dan pangan rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) serta berorientasi untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga. Sosialisasi P2L dilaksanakan dikelurahan Kepanjen hari Rabu, tanggal 6 Juli 2022 Bertepatan dengan hari pisah kenal camat Jombang yang baru. Kami dari tim BPP Jombang diberikan kepercayaan sebagai narasumber kegiatan tersebut. Materi yang kita angkat salah satunya adalah pengolahan lahan pekarangan, dan praktek membuat perangkap lalat buah sederhana dengan bahan alami, ramah lingkungan berbahan dasar metil eugenol.
Kelurahan Kepanjen merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Jombang yang notabene adalah kawasan perkotaan, tidak memiliki lahan sawah, Sehingga pekarangan adalah salah satunya lahan terbuka yang terdapat disekitar rumah tinggalbisa dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Lahan ini jika dipelihara dengan baik akan memberikan lingkungan yang menarik nyaman dan sehat serta menyenangkan sehingga membuat kita betah tinggal di rumah.
Manfaat pekarangan rumah untuk keluarga antara lain :
- Pemenuhan gizi keluarga : ada beberapa tanaman, ternak dan ikan yang dapat dipelihara di pekarangan dan menghasilkan makanan yang dibutuhkan keluarga.
- Seperti umbi-umbian sebagai sumber vitamin, sedangkan ternak dan ikan sebagai sumber protein dan lemak.
- Sebagai lumbung ternak : hasil dari usaha pekarangan dapat diambil sewaktu-waktu dan tidak ada musim pacekliknya.
- Apotik hidup : pekarangan dapat ditanami berbagai tanaman obat yang berkhasiat, jika anggota keluarga sewaktu-waktu sakit dapat ditanggulangi sementara dengan obat yang ada di pekarangan.
- Menambah penghasilan : pekarangan yang dikelola dengan baik, hasilnya dapat dijual sebagai sumber pendapatan keluarga karena banyak komoditas yang tidak membutuhkan lahan yang luas untuk membsudidayakannya.
- Menghasilkan bahan bangunan : jenis tanaman pohon seperti bambu, kelapa, nangka dan tanaman lainnya yang ditanam di pekarangan dapat dijadikan bahan bangunan dan kerajinan rumah tangga.
- Sebagai tempat rekreasi keluarga : pekarangan yang ditata dan dirawat secara teratur akan memberikan keindahan dan rasa tentram bagi orang yang melihatnya.
Jenis tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman hortikultura, tanaman herbal/ toga, tanman hias dan tanaman tahunan (buah-buahan). Teknik Bertanam : vertilulture, hidroponik, tambulampot.
Untuk intensifikasi lahan:
- Pengolahan lahan
- Persiapan benih/bibit
- Pemilihan & penanaman
- Pengendalian OPT
- Pemanenan
Materi yang kedua adalah praktek membuat perangkap sederhana untuk lalat buah. Hama lalat buah merupakan hama yang paling sering dijumpai menyerang tanaman buah buahan. Serangga terbang yang satu ini memang sudah sangat dikenal sebagai perusak buah. Buah seperti cabai, tomat, jambu, mangga dll merupakan komoditi yang sering dirusak oleh hama lalat buah. Karena hama ini memang merusak bagian buah saja makanya disebut sebagai lalat buah.
Jenis lalat buah yang menyerang bagian buah adalah lalat buah betina yaitu dengan jalan menyengat buah dan meninggalkan telurnya didalam buah. Telur tadi akan menetas menjadi larva (belatung) yang akan memakan buah dari dalam sehingga buah menjadi busuk. Ini sangat merugikan petani karena buah yang sudah terserang lalat buah tentu tidak laku dijual.
Berbagai metode mulai dikembangkan untuk mengatasi serangan lalat buah. Dahulu manusia menggunakan pestisida yang berbau menyengat agar lalat buah tidak mendekat. Meski efektif namun kualitas buah menjadi turun karena adanya banyak residu kimia. Selanjutnya manusia mengerti bahwa ternyata lalat betina hanya bertelur apa bila dikawini oleh lalat jantan. Maka dari itu dicarilah cara untuk menangkapi lalat buah jantan agar tidak sempat mengawini betinanya.
Lalat buah jantan ternyata sangat tertarik dengan aroma buah tertentu yang memiliki kandungan senyawa kimia tertentu. Zat ini akhirnya diproduksi secara sintesis yaitu metil eugenol yang juga memikat lalat jantan. Setelah itu mulailah dibuat perangkap lalat buah dan ternyata memang terbukti efektif menekan serangan lalat.
Membuat perangkap lalat buah dari botol bekas, Botol bekas ini nantinya akan berfungsi untuk mengurung lalat buah agar tidak keluar lagi. Cara ini terhitung sangat murah dan efisien mengingat bahan bakunya adalah botol plastik bekas minuman yang sudah tidak dipakai lagi. cara membuat perangkap lalat buah dari botol bekas adalah sebagai berikut:
Alat dan Bahan
Beberapa alat dan bahan yang harus anda siapkan terlebih dahulu adalah sebagai berikut :
- Botol bekas air mineral (sebaiknya dipilih ukuran 600 ml atau lebih)
- Cutter / gunting
- Spet / suntikan
- Benang Kasur / kawat
- Kapas
- Metil eugenol
Langkah kerja pembuatan Perangkap Lalat Buah Sebagai berikut :
1. Botol air mineral yang sudah di persiapkan di lubangi sebanyak 4 lubang dengan menggunakan cutter sehingga terbentuk siletan X atau + ukuran kurang lebih 1 cm, diharapkan lubang ini tempat masuknya lalat buah. Lubang tadi persis dibuat di tengah tengah botol.
2. Selanjutnya ambil kapas di ikat dengan benang kemudian dibasahi dengan metil eugenol. Basahi kapas dengan metil eugenol kira kira 1-2 cc dengan spet / suntikan dan jangan sampai menetes netes. Cairan metil eugenol ini beraroma kuat jadi disarankan anda menggunakan masker saat membasahi kapas.
3. Kemudian buat satu lubang kecil pada tutup botol untuk jalan keluar benang. Setelah benang dilewatkan dari lubang pada tutup botol lalu tarik hingga kapas menggantung pada tengah botol hampir sejajar dengan empat lubang kecil yang dibuat tadi. kemudian tutup botol air mineral dan perangkap siap di pasang.
Pemasangan perangkap lalat buah paling tepat adalah pada masa tanaman masih berbunga dan belum berbuah. Untuk tanaman pekarangan yang paling sering digunakan pada tanaman tahunan seperti buah buahan. Tujuannya untuk menekan populasi lalat jantan sehingga nanti pada masa berbuah hanya sedikit terjadi serangan lalat buah betina karena tidak dikawini pejantan
Perangkap lalat buah dipasang dengan posisi menggantung kurang lebih tinggi gantungan 2 – 3 meter dari permukaan tanah . Satu perangkap memiliki radius hingga 20 meter. Jadi bisa mengira-ngira sendiri berapa perangkap yang dibutuhkan. Lalat buah mulai aktif dipagi hari saat embun sudah mengering,lalat buah jantan akan mulai terperangkap dan jatuh dalam air sabun.
Perlu diingat bahwa metil eugenol yang ada dalam perangkap ini akan bertahan selama empat minggu. Setelah itu akan berangsur-angsur mengering dan hilang baunya. Jadi anda perlu membasahi ulang kapas dengan metil eugenol tiap sebulan sekali.
Ditulis oleh : RATNA WULANDARI, S.Pt./PPL Kecamatan Jombang