Seketi Asri itulah nama kelompok Toga  dan Ketrampilan (akupresure) dari desa Seketi Kecamatan Mojoagung yang akan mewakili kabupaten Jombang ke Provinsi Jawa Timur. Kelompok ini sudah masuk 5 besar dalam penilaian Se - Jawa Timur. Adapun pemenangnya nanti berhak ikut di tingkat nasional. Menjelang penilaian pada tanggal 20 Agustus mendatang, Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab memberikan pengarahan dan support kepada anggota kelompok Seketika Asri, (13/8/2019)

"Kita harus bisa berubah menjadi lebih baik, terutama di dalam menjaga lingkungan kita agar tetap asri dan sehat. Sudah sering saya ke sini dan tiap kali pasti melihat tumpukan rongsokan di depan rumah warga. Saya berharap, nanti selain Seketika Asri menjadi juara, nantinya juga dibuatkan semacam gudang yang peruntukannya untuk menampung rongsokan rongsokan yang ada di rumah warga,jadi nanti pemukiman warga bisa terlihat bersih.", tutur Bupati Jombang.

Bupati Hj. Mundjidah Wahab juga mendorong agar pengolahan jahe merah yang ada di desa Seketi bisa ditingkatkan lagi terutama dalam menambah area tanam jahe merah." Pak lurah tolong nanti area tanaman jahe merah diperluas, kalau bisa bukan hanya di desa ini saja namun desa sekitar turut serta menanam. Bu Camat nanti bisa mengarahkan kepala desa yang lain dan kalau hasil jahe merah nanti melimpah kita nanti bisa membantu agar jahe merah bisa menjadi komoditi ekspor," himbau Bupati Jombang.

Dengan adanya kelompok ini, warga bisa melakukan penanganan pertolongan pertama ketika ada warga yang sakit yakni dengan melakukan akupresure yang di dapat dari Sumantri seorang ahli akupresure dan herbalis lulusan China dan Jerman. 

Jadi ketika ada orang yang sakit kita tangani terlebih dahulu dengan pijat yang sudah diajarkan oleh pak mantri. Ada beberapa titik titik tertentu yang bisa dilakukan, kemudian kita memberikan ramuan herbal yang kita buat sendiri. Selanjutnya ketika ada perubahan baru dibawa ke rumah sakit

Perlu diketahui berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019, pembangunan kesehatan merujuk kepada Program Indonesia Sehat dengan meletakkan 3 (tiga) pilar kegiatan utama, yang salah satu diantaranya adalah paradigma sehat. Pilar paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit serta pemberdayaan masyarakat.

Arah kebijakan kesehatan yang memperkuat upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit serta pemberdayaan masyarakat dapat dipenuhi salah satunya oleh pelayanan kesehatan tradisional yang berorientasi pada upaya menyehatkan yang sakit dan mempertahankan yang sehat sekaligus meningkatkan kualitas hidup seseorang.

Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional pada pasal 70 tentang pembendayaan masyarakat, pada ayat (2) menyatakan bahwa masyarakat dapat melakukan perawatan kesehatan secara mandiri dengan memanfaatkan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan Keterampilan secara benar.

 

Melakukan asuhan mandiri merupakan upaya mengubah paradigma pengobatan kuratif menjadi promotif dan preventif, yang bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas bagi keluarga dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarganya dengan memanfaatkan TOGA dan ketrampilan, sehingga diperoleh keluarga sehat secara mandiri.

Dalam Permenkes Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pengembangan Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Keterampilan menyatakan bahwa pelaksanaan asuhan mandiri di masyarakat perlu dilakukan pembinaan secara berjenjang dan berkesinambungan. Pembinaan asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan taman obat keluarga dan keterampilan dilakukan bersama antar lintas program kementerian dan lintas sektor kementerian terkait sesuai peran, tugas dan fungsi masing- masing melalui penilaian kelompok asuhan mandiri kesehatan tradisional.

Untuk mendorong, menggerakkan, mengedukasi dan memotivasi masyarakat dalam memiliki serta memanfaatkan TOGA dan Ketrampilan (akupresur) untuk asuhan mandiri secara benar, maka perlu dilakukan pembinaan  asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan TOGA dan ketrampilan (akupresur) agar masyarakat dapat termotivasi, teredukasi untuk memiliki dan memanfaatkan TOGA dan akupresur untuk mengatasi gangguan kesehatan ringan bagi diri sendiri maupun keluarganya sehingga diperoleh keluarga sehat secara mandiri.

Dalam kunjungan dan pengarahan tersebut Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Kabag Pemerintahan, Camat Mojoagung serta Kabag Humas dan Protokol.