Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para pelaku industri untuk menjaga kelestarian lingkungan. Tidak hanya itu, Khofifah juga mengimbau para pelaku usaha menggunakan teknologi ramah lingkungan hingga menghentikan pencemaran lingkungan.
"Terutama mengenai pengurangan pengunaan plastik, penggunaan teknologi ramah lingkungan serta tidak melakukan pencemaran lingkungan," tutur Gubernur Khofifah pada puncak acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Tingkat Provinsi Jatim yang dipusata di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan, Kota Probolinggo, Minggu (28/7/2019).
Dipaparkan Gubernur Jatim Khofifah, bahwa merujuk data World Health Organization (WHO), setiap tahun ada sekitar 7 juta orang meninggal karena polusi udara. Dari jumlah itu, sekitar 70 persen berada di Asia Pasifik.
"Sedangkan data di Indonesia, ada sekitar 62.000 penduduk yang meninggal karena polusi udara," tandasnya.
Untuk itu, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim sudah menempuh langkah kerjasama dengan pihak lain dalam pelestarian sungai. Salah satu sungai yang sudah dilestarikan yaitu Sungai Brantas.
"Kami juga bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan dalam pelestarian sungai atau disebut Adopsi Brantas," beber usai menandatangani MOU.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut mengendalikan polusi udara. Ajakan ini sejalan dengan tema internasional yang diangkat dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yaitu “Beat Air Pollution”.
“Pengendalian polusi udara ini menjadi tema sentral dunia karena berdasarkan
data WHO 7 juta manusia meninggal karena polusi udara dan 70%nya di Asia Pasifik.
Dan di Indonesia 62 ribu manusia meninggal karena polusi udara,” ungkap
Khofifah menjelaskan, dalam rangka menindaklanjuti hal ini Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengambil tema nasional yaitu “Biru Langitku Hijau Bumiku”. Oleh sebab itu, Pemprov Jatim akan mensinergikan seluruh elemen strategis untuk mewujudkan udara yang bebas polusi.
“Di Jatim kita ingin melakukan sinergitas supaya bisa bergerak bersama-sama
melakukan aksi nyata dan berkontribusi untuk mewujudkan udara yang bebas polusi,” terang gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Ditambahkan, sesuai arahan Menteri LHK setiap Warga Negara Indonesia
diharapkan bisa menanam dan memelihara pohon selama hidupnya minimal 25 pohon.
Menurutnya, momen penanaman pohon tersebut bisa dilakukan saat perayaan ulang
tahun, sehingga akan ada dorongan untuk memelihara pohon tersebut.
“Kegiatan menanam ini sederhananya bisa dilakukan saat kita berulang tahun,
karena ulang tahun merupakan peristiwa yang sangat memorable. Dengan demikian
akan ada dorongan untuk terus memelihara pohon tersebut,” ujar Khofifah.
Selain itu, Khofifah juga menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Probolinggo
atas peluncuran Perda terkait penggunaan plastik satu kali pakai. Menurutnya, ini
merupakan satu kemajuan yang luar biasa. Apalagi, saat ini salah satu PR besar bangsa
Indonesia adalah menumpuknya sampah plastik.
Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab, dalam acara tersebut diwakili oleh Sumrambah Wakil Bupati Jombang yang hadir bersama para Bupati /Walikota Se Jatim. Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Jombang menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi kepada para penerima penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata dari Kabupaten Jombang. “Semoga penghargaan dan apresiasi ini makin memotivasi sekolah-sekolah lainnya yang ada di kabupaten Jombang, dan makin menjadikan pola hidup masyarakat cinta akan lingkungan”, tutur Sumrambah.
Kabupaten Jombang diantaranya menerima penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jatim yakni yang diraih oleh MTS Al_ Hikam Jatirejo, Diwek, dan MAN 7 di desa Keboan, Kecamatan Ngusikan. Tidak hanya itu Jombang juga menerima perhargaan desa Berseri tingkat Pratama yang diraih oleh Ds. Pulogedang Tembelang yang sudah diterimakan saat Sarasehan di Pasuruan sehari sebelumnya. (HumasProtokol)
