JOMBANGKAB - Kirab Budaya bertajuk ’’Arak Tumpeng Ponco Tuk’’ Desa Pakel Bareng Kabupaten Jombang Tahun 2023 digelar di Dusun Curah Paras, Desa Pakel, Kecamatan Bareng Minggu (5/11/2023) pagi.

 

Kegiatan dalam rangka nguri uri adat istiadat budaya lokal yang hampir 48 tahun vakum ini, disambut meriah masyarakat setempat dan mendapat apresiasi dari Pj Bupati Jombang Sugiat S.Sos, M.Psi. T. yang hadir didampingi Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang Yayuk Sugiat, bersama para Kepala OPD lingkup Pemkab Jombang, memakai pakaian Jombang Deles, pakaian Khas Kabupaten Jombang.

 

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Jombang, saya Penjabat Bupati Jombang mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia serta warga Desa Pakel Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang yang sangat bersemangat melestarikan kebudayaan", tutur Sugiat Pj Bupati Jombang.

 

Menurutnya kegiatanKirab Budaya selaras dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan. "Perlu langkah strategis dalam upaya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan guna mewujudkan masyarakat yang berdaulat, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan", tandasnya.

 

Kegiatan Pemajuan Kebudayaan bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, memperkaya keberagaman budaya, melestarikan warisan budaya untuk mewujudkan masyarakat yang madani guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. "Oleh karenanya kita perlu menggali potensi yang ada di Desa ini untuk kita kembangkan demi kesejahteraan masyarakat", tutur Pj Bupati Jombang Sugiat.

 

Ada 10 (sepuluh) objek kemajuan kebudayaan yang sekarang digerakkan meliputi tradisi lisan, manuskrip, ritus, pengetahuan tradisional, bahasa, kesenian, olahraga tradisional, permainan rakyat, teknologi tradisional dan adat istiadat.

 

"Termasuk agenda hari ini, Desa Pakel menyelenggarakan tradisi upacara adat istiadat yakni “Arak Tumpeng dan Panca Tuk’’ yang menjadi tradisi budaya ritual menyatukan lima sumber mata air dari setiap dusun untuk di satukan dalam ritual beksan tari Bedayan Majakirana yakni penyatuan 5 (lima) sumber mata air nagari yang di satukan dalam Panca Tuk yang ditutup oleh tari adu kadigdayan Ujung Puri Aji yakni tari ritual memohon untuk di segerakan turun hujan. Agar masyarakat segera bisa bercocok tanam dan tidak mengalami kekeringan yang berkepanjangan", tutur Pj Bupati Jombang Sugiat.

 

Hal ini menjadi menarik karena termasuk upaya melestarikan kemajuan kebudayaan yang mana setiap desa bisa untuk mengangkat potensi desa dari segi kearifan lokal. Salah satunya mencari keberkahan dari sumber mata air, karena air merupakan pilar utama dalam kehidupan manusia. Apalagi musim kemarau panjang memberikan efek yang sangat dirasakan oleh masyarakat kita yaitu kekeringan.

 

"Saya sangat mendukung dan berharap  event-event tradisi budaya seperti ini menjadi event yang di promosikan dan menjadi agenda event Kabupaten Jombang sebagai upaya pelestarian tradisi budaya asli Desa Pakel Kecamatan Bareng juga menjadi daya tarik pariwisata, yang mulai dilaksanakan rutin setiap tahun", harapnya.

 

Pj Bupati Jombang, Sugiat juga berharap agenda dari Desa Pakel "Digdaya" yang artinya Damai Indah Gemah Dan Berbudaya ini mendapat keberkahan, barokah serta kemakmuran bagi masyarakat Kabupaten Jombang. 

 

Usai melalui prosesi demi prosesi, acara diakhiri dengan menikmati tumpeng bersama dan rebutan sayur mayur hasil pertanian yang telah dikirab atau diarak.