JOMBANGKAB, DINKOPUM - Menjadi komitmen Dinas Koperasi dan Usaha Mikro untuk meningkatkan kualitas SDM pelaku koperasi dan usaha mikro, melalui Program pemberdayaan dan pengembangan koperasi mengarah pada kegiatan diklat, pendampingan serta praktik secara langsung yang intinya untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan gerakan koperasi dan usaha mikro, agar mampu berkembang usahanya.
Kepala Dinkop dan UM Drs. Muntholip, MSi menjelaskan, ada beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kualitas para pelaku koperasi dan usaha mikro, diantaranya yang bersumber dari APBD 2022 yakni, pelatihan akuntansi untuk SDM koperasi di Latsari, Kecamatan Mojowarno 21 - 23 Maret lalu, yang diikuti 40 peserta.
Kemudian, pelatihan akutansi dan pembuatan laporan pertanggungjawaban (LPj) kepada pengurus dan pengawas koperasi 29 -31 Maret di Jelakombo dengan total peserta 40 orang. Harapannya dengan dilatih materi akuntansi keuangan maka dapat menyusun laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan, secara lembaga koperasi berkinerja baik serta berpredikat sehat.
Lalu, ada kegiatan Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang dilaksanakan 13-15 Juni lalu di Green Red Hotel Syariah Jombang. Dari kegiatan SKKNI ada lima peserta yang melanjutkan uji kompetensi mandiri sebanyak lima orang. Alhamdulillah kelima-limanya lulus, ungkap Kadis.

Selain itu ada pula beberapa kegiatan yang bersumber dari dana lokasi khusus (DAK) yakni pendampingan desain produk pada 20-23 Juni di Bung Tomo dengan total 50 peserta, outcomenya pelaku usaha koperasi, koperasi pondok pesantren dan usaha mikro mampu mendisain ulang kemasan produk yang dihasilkan agar mampu bersaing di pasar. Lalu vokasi batik yang dilaksanakan 28-30 Juni di Desa Jabon. Kegiatan tersebut diikuti 40 SDM koperasi termasuk beberapa kalangan difabel. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk menciptakan peluang usaha baru bagi difabel. Sedangkan bagi anggota koperasi yang sudah berkiprah di usaha batik mampu meningkatkan kemampuan membatik dan mendisain motif batik.

Berbagai pelatihan tersebut diharapkan dapat berkelanjutan sehingga dapat berkembang yang intinya terwujud wira usaha baru, penciptaan lapangan kerja baru dan pemberdayaan serta pengembangan usaha bagi koperasi dan usaha mikro. Jadi koperasi tidak hanya fokus satu bidang yakni simpan pinjam. Namun ada usaha lain seperti membatik, memproduksi makanan dan minuman tradisional dan lainnya.
Sementara itu, ada pula beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan pada Agustus mendatang. Diantaranya, pelatihan akutansi berbasis IT serta seminar batik di Pendopo Kabupaten Jonbang yang akan dilaksanakan September. Satu rencana kegiatan yang akan dihelat pada peringatan hari Santri sekaligus hari jadi Pemerintah Kabupaten Jombang adalah Ekspo One Pesantren One Produk (OPOP) se-Provinsi Jawa Timur, Oktober mendatang.