Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Kesehatan melakukan Penguatan Forum PENAKIB (Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi). Forum Penakib dibentuk berdasarkan SK Bupati no : 188.4.45/265/415.10.3.4/ 2017 tentang forum koordinasi penurunan angka kematian ibu dan bayi di kabupaten. Kegiatan yang dibuka oleh Wiwin Sumrambah Ketua TP PKK Kabupaten Jombang ini diikuti oleh tim Penakib dan Satgas dari 21 Kecamatan dan dilaksanakan di Ruang Suro Adiningrat (12/12/2018) pagi.
Latar belakang penguatan ini, disampaikan oleh Dr. Adniyah dari Dinkes Jombang karena masih tingginya kasus kematian ibu dan bayi di kabupaten Jombang. Trend kematian ibu dalam 5 tahun terakhir menunjukkan trend meningkat. Dan kematian bayi masih tinggi walaupun trend menurun.
“Ini adalah penguatan Tim Penakib dalam menekan kasus kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir”, tutur Dr.Adniyah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang sie Kesehatan Keluarga dan Gizi.
Pada tahun 2018 AKI di Kabupaten Jombang mencapai angka 17 orang. Jombang berada diurutan ke 11 AKI di Jatim. Sedangkan untuk AKB tahun 2018 sebanyak 177. Jombang berada diperingkat 2 di Jawa Timur.
“PENAKIB ini merupakan bentuk upaya tanggung jawab profesi para dokter ahli kandungan dalam melihat segala permasalahan kematian ibu baru melahirkan dan bayi baru lahir. Melalui program PENAKIB, kami upayakan percepatan penurunan AKI sampai maksimal,” tutur Dr. Adniyah
Sementara itu, Wiwin Sumrambah Ketua TP PKK Kabupaten Jombang yang juga menjadi narasumber pada kegiatan tersebut menegaskan, kasus kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir adalah permasalahan yang cukup genting, termasuk kasus stunting, ini harus segera mendapat perhatian serius agar kita tidak kehilangan satu generasi”, tuturnya.
Sehingga semua cara harus dilakukan, secara bersinergi, bersama-sama untuk bekerja dengan hati. Pun demikian dengan peran Tim Penakib juga peran PKK. “Sosialisasi sekaligus pendampingan dari lingkungan terkecil yakni Dasawisma harus ambil peran”, tandas Wiwin Sumrambah.
Seluruhnya harus bersinergi bekerja sampai tingkat bawah hingga penanganan medis ketika kasus tersebut sedang terjadi. “Ini menyangkut nyawa seseorang, jadi harus betul-betul diperhatikan. Mulai dari peningkatan kompetensi tenaga kesehatan terutama Bidan, bersama Tim penggerak PKK dan pemberdayaan Masyarakat dengan melibatkan Kader Posyandu sebagai pendamping Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi. Semua harus tanggap cepat, jangan sampai terlambat, supaya semakin turun kasus kematian ibu dan bayi ditekan hingga ke angka zero, oleh karenanya seorang Ibu harus cerdas dan juga cermat ,” papar Wiwin Sumrambah Ketua TP PKK Kabupaten Jombang.

“Bidan, dokter, kader kesehatan dan semua yang ada kaitannya dengan penanganan ibu yang akan melahirkan, harus sama-sama cepat dalam melakukan penanganan maupun sosialisasi. Apa yang menjadi persoalan segera kita cari solusinya. Mari kita bantu warga yang tidak mampu, jangan sampai pelayanan tidak maksimal," tambahnya.
Satgas Penakib Kecamatan yang telah terbentuk diharapkan dapat menjalankan tugas dan fungsinya dalam mendukung program AKI & AKB dengan maksimal. Melakukan pendampingan kepada ibu hamil/ bersalin/ nifas dan bayi baru lahir.Memberikan dukungan moral dan spiritual.Edukasi kepada masyarakat terkait kesehatan ibu hamil/ bersalin/ nifas dan bayi baru lahir.Memperkuat sistem rujukan di tingkat desa.
Sedangkan Peran PKK adalah menggerakkan Dasa Wisma sebagai pemantau di tingkat dusun/ desa.Mencatat setiap ditemukan adanya ibu hamil/ bersalin/ nifas.Kemudian melaporkan kepada bidan desa dan puskesmas.Petugas puskesmas bersama PKK melakukan pendampingan kepada ibu hamil/ bersalin/ nifas.Pemantauan kesehatan ibu.Pemantauan kesehatan bayi.Berperan serta pada proses rujukan pasien jika dibutuhkan.
Melalui forum Tim Penakib diharapkan ada sharing informasi dan pengalaman terbaik untuk maju dan berhasil bersama diantara 21 Kecamatan di kabupaten Jombang didalam menekan AKI dan AKB. Sehingga lahir generasi emas yang sehat, cerdas dan berkualitas.(Humas_Kominfo)

Latar belakang penguatan ini, disampaikan oleh Dr. Adniyah dari Dinkes Jombang karena masih tingginya kasus kematian ibu dan bayi di kabupaten Jombang. Trend kematian ibu dalam 5 tahun terakhir menunjukkan trend meningkat. Dan kematian bayi masih tinggi walaupun trend menurun.
“Ini adalah penguatan Tim Penakib dalam menekan kasus kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir”, tutur Dr.Adniyah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang sie Kesehatan Keluarga dan Gizi.
Pada tahun 2018 AKI di Kabupaten Jombang mencapai angka 17 orang. Jombang berada diurutan ke 11 AKI di Jatim. Sedangkan untuk AKB tahun 2018 sebanyak 177. Jombang berada diperingkat 2 di Jawa Timur.
“PENAKIB ini merupakan bentuk upaya tanggung jawab profesi para dokter ahli kandungan dalam melihat segala permasalahan kematian ibu baru melahirkan dan bayi baru lahir. Melalui program PENAKIB, kami upayakan percepatan penurunan AKI sampai maksimal,” tutur Dr. Adniyah
Sementara itu, Wiwin Sumrambah Ketua TP PKK Kabupaten Jombang yang juga menjadi narasumber pada kegiatan tersebut menegaskan, kasus kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir adalah permasalahan yang cukup genting, termasuk kasus stunting, ini harus segera mendapat perhatian serius agar kita tidak kehilangan satu generasi”, tuturnya.
Sehingga semua cara harus dilakukan, secara bersinergi, bersama-sama untuk bekerja dengan hati. Pun demikian dengan peran Tim Penakib juga peran PKK. “Sosialisasi sekaligus pendampingan dari lingkungan terkecil yakni Dasawisma harus ambil peran”, tandas Wiwin Sumrambah.
Seluruhnya harus bersinergi bekerja sampai tingkat bawah hingga penanganan medis ketika kasus tersebut sedang terjadi. “Ini menyangkut nyawa seseorang, jadi harus betul-betul diperhatikan. Mulai dari peningkatan kompetensi tenaga kesehatan terutama Bidan, bersama Tim penggerak PKK dan pemberdayaan Masyarakat dengan melibatkan Kader Posyandu sebagai pendamping Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi. Semua harus tanggap cepat, jangan sampai terlambat, supaya semakin turun kasus kematian ibu dan bayi ditekan hingga ke angka zero, oleh karenanya seorang Ibu harus cerdas dan juga cermat ,” papar Wiwin Sumrambah Ketua TP PKK Kabupaten Jombang.

“Bidan, dokter, kader kesehatan dan semua yang ada kaitannya dengan penanganan ibu yang akan melahirkan, harus sama-sama cepat dalam melakukan penanganan maupun sosialisasi. Apa yang menjadi persoalan segera kita cari solusinya. Mari kita bantu warga yang tidak mampu, jangan sampai pelayanan tidak maksimal," tambahnya.
Satgas Penakib Kecamatan yang telah terbentuk diharapkan dapat menjalankan tugas dan fungsinya dalam mendukung program AKI & AKB dengan maksimal. Melakukan pendampingan kepada ibu hamil/ bersalin/ nifas dan bayi baru lahir.Memberikan dukungan moral dan spiritual.Edukasi kepada masyarakat terkait kesehatan ibu hamil/ bersalin/ nifas dan bayi baru lahir.Memperkuat sistem rujukan di tingkat desa.
Sedangkan Peran PKK adalah menggerakkan Dasa Wisma sebagai pemantau di tingkat dusun/ desa.Mencatat setiap ditemukan adanya ibu hamil/ bersalin/ nifas.Kemudian melaporkan kepada bidan desa dan puskesmas.Petugas puskesmas bersama PKK melakukan pendampingan kepada ibu hamil/ bersalin/ nifas.Pemantauan kesehatan ibu.Pemantauan kesehatan bayi.Berperan serta pada proses rujukan pasien jika dibutuhkan.
Melalui forum Tim Penakib diharapkan ada sharing informasi dan pengalaman terbaik untuk maju dan berhasil bersama diantara 21 Kecamatan di kabupaten Jombang didalam menekan AKI dan AKB. Sehingga lahir generasi emas yang sehat, cerdas dan berkualitas.(Humas_Kominfo)
