JOMBANGKAB.HUMPROT - Dalam menentukan awal turun tanam padi Musim Penghujan (MP) tahun 2019-2020 Pemerintah Kabupaten Jombang, melalui Dinas Pertanian Kabupaten Jombang duduk bersama dengan seluruh stake holder melakukan sinkronisasi diantaranya (Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Dinas Perkerjaan Umum Dan Penataan Ruang (Bidang Sumber Air), Badan Metereologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG), Gapoktan/Poktan, BPJS Ketenagakerjaan, Distributor Pupuk,dan para Pegiat Pertanian.

Pencanangan Turun Tanam Musim Tanam 2019-2020 yang digelar di ruang Bung Tomo, pada Kamis (31/10/2019) dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Jombang, Sumrambah, didampingi Jufri, Asisten Perekonomian, Kepala Dinas Pertanian, Komisi B DPRD Jombang, serta para narasumber dari BMKG Malang, Anung Suprayitno dan DR.Chendy Tata Kreswanto dari BPTP Karangploso. Serta hadir pula dari BPJS Ketenagakerjaan.

“Sinkronisasi antar stake holders diperlukan agar produksi dan provitas tanaman padi dapat meningkat karena faktor-faktor pendukung pertanian (ketersediaan air, pupuk, teknologi, cuaca dan pendukung lainnya bisa dikoordinasikan dengan tepat “, tutur Ir. Supriyanto Plt. Dinas Pertanian Kabupaten Jombang.

Dari paparan masing masing para narasumber sesuai dengan kapasitasnya, rencana jadwal turun tanam musim tanam padi tahun 2019/2020 dengan memperhatikan tata tanam tahun 2019, yaitu pada tanggal 31 Oktober 2019, hal ini  karena memperhatikan kecukupan air sebagaimana prediksi BMKG akan datangnya musim penghujan, serta paparan dari BPTP Karangploso Malang dan narasumber yang lainnya.

Dengan dilaksanakannya sinkronisasi turun tanam maka semua faktor pendukung dapat dikoordinasikan sehingga produksi dan produktifitas tanaman padi bisa meningkat. Untuk menentukan awal musim tanam tahun 2019/2020 maka semua kebutuhan tanaman harus dipersiapkan dengan tepat meliputi ketersediaan air, ketersediaan benih, ketersediaan pupuk, kesiapan penanggulangan hama penyakit, kesesuaian iklim, kesiapan alsintan dll, sehingga diperlukan rapat koordinasi dengan semua stake holders bidang pertanian.

Kran dialog dibuka lebar pada pertemuan siang itu. Antusias peserta yang hadir cukup tinggi untuk bertanya dan berdiskusi. Wakil Bupati Jombang Sumrambah selain memaparkan bagaimana Budidaya Indah Pertanian serta mengulas kembali bagaimana nenek moyang kita dahulu menerapkan pola pengelolaan lahan dan tanaman pertanian yang mengandung kearifan kearifan yang mengagumkan, mulai dari menangani hama dengan pola hayati hingga dengan system kebersamaan, gotong royong  atau gropyokan. 

“Dengan duduk bersama, berdialog diharapkan segala kendala/persoalan dapat ditemukan solusinya, saya juga berharap gunakan teknologi smartphone untuk mengkomunikasikan segala informasi dengan cepat”, tutur Sumrambah Wakil Bupati Jombang yang menjawab seluruh pertanyaan para undangan .

Dengan adanya rapat koordinasi tersebut diharapkan dapat dicapai kesepakatan dimulainya musim tanam 2019/2020 sehingga produksi dan produktifitas bisa tercapai secara optimal. 

Wakil Bupati Jombang pada kesempatan tersebut juga menyerahkan bantuan berupa Combain Havester/ Mesin Panen Padi pada Poktan Nglele Sumobito.Rice Transplanter / alat tanam padi pada Gapoktan Keplaksari Peterongan. Benih Inpari 42, Gapoktan Carangrejo Kesamben dari BPTP Malang. Alat Pengering Kopi, Poktan Jarak Krajan Wonosalam dan Poktan Notorejo, Wonosalam. (Wt)