Sebuah "Terbang"/Rebana alat music pukul dengan bentuk yang sudah tidak baru lagi, sekilas terlihat sudah tua sekali, namun meski begitu tetap terawat tampak terlihat pada acara dilakukan ritual memandikan pusaka di balai desa Wonomerto.

 

Alat Musik pukul Rebana tersebut memang sudah berusia puluhan tahun, bahkan bisa jadi ratusan tahun Namanya Terbang Guntur Geni. Benda yang bagi warga desa Wonomerto kecamatan Wonosalam merupakan pusaka warisan leluhur. Konon sejak zaman pangeran Bentoel yang merupakan anak dari Joko Tingkir.

 

Pada Senin (09/09/19) telah dilakukan ritual memandikan pusaka di balai desa Wonomerto. Selain memandikan pusaka berupa rebana, sebanyak tiga orang yang ditugaskan juga memandikan pusaka lainnya berupa keris dengan sebutan keris Bondan.

 

Setelah proses memandikan pusaka ritual selesai segera dilakukan kirab oleh seluruh warga desa Wonomerto. Kirab dengan judul Haul Benowo atau Grendel Benowo ini memang baru dilakukan tahun 2019 ini,dan dibuka oleh Sumrambah Wakil Bupati Jombang. Panitia kegiatan berharap suatu saat agenda ini bisa dikemas lebih sempurna sehingga bisa menarik wisatawan untuk hadir di desa Wonomerto Wonosalam.

 

Wakil Bupati Jombang Sumrambah dalam sambutannya sebelum memberangkatkan kirab mengatakan bahwa pangeran Benowo yang merupakan anak dari Joko Tingkir merupakan orang yang telah melahirkan banyak tokoh nasional. 

 

Wabup Jombang Sumrambah juga bercerita tentang Mbah Wahab Chasbullah dan Mbah Hasyim Asy'ari yang kalau dirunut secara garis kekeluargaan masih merupakan keturunan dari Pangeran Benowo. Selain menceritakan hal tersebut Sumrambah juga berharap kegiatan semacam ini harus terus dilaksanakan agar anak cucu kita semakin cinta dengan daerahnya dan paham tentang leluhurnya. 

 

"Saya sangat mengapresiasi kegiatani ini sebagai bentuk penghargaan kepada leluhur kita. Hal ini adalah salah satu cara agar anak anak kita kelak lebih mengetahui tentang jati dirinya dan leluhurnya. Saya berharap kegiatan ini nanti bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan selain tempat wisata yang sudah ada. Namun warga desa Wonomerto harus bisa menyiapkan semuanya termasuk sumberdaya manusianya agar ketika kegiatan ini sudah besar warga tidak hanya menjadi penonton di desanya sendiri namun bisa memiliki sepenuhnya,"pesannya.

 

Pemberangkatan kirab diawali dengan dua pusaka berupa rebana dan keris yang disusul oleh rombongan lain berupa hasil bumi dari warga yang diarak menuju makam Pangeran Benowo. Dengan berbagai bentuk mereka kreasikan dalam kirab tersebut. Tampak juga bendera Merah Putih sepanjang 500 meter juga menyertai kirab Grendel Benowo tersebut. Selain acara kirab rangkaian acara lainnya adalah pengajian dan juga pagelaran wayang kulit. (Humas Protokol)