Sebanyak 66 orang perwakilan dari 33 desa rawan bencana dan 34 orang perwakilan dari lembaga relawan yang ada di kabupaten Jombang mengikuti sosialisasi Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana di gedung Bung Tomo Pemkab Jombang, Jumat 9/11/2018.
Sosialisasi yang dibuka oleh Sekdakab Jombang, Dr. Akhmad Jazuli, SH, MSi tersebut menghadirkan narasumber dari BNPP antara lain Mayjend Nugroho Budi Wiryanto, SIP, MM Deputi Bidang Operasi Pencarian Dan Pertolongan pada Badan Nasional Pencarian Dan Pertolongan; Drs. Untung Merdijanto, MSi Sekretaris Utama pada Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika. Kasubdit Siaga dan Latihan Basarnas Nanang Sigit PH,SIP, MM dan Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Tiar Prasetya S.Si, Msc
Dalam paparan sosialisasi tersebut di sebutkan bahwa tidak banyak catatan sejarah Gempa merusak di sekitar Jombang, meskipun demikian Jombang menurut Indeks Risiko Bencana IRBI (BNPB, 2013) Jombang memiliki Indeks Risiko Bencana Gempabumi yang tinggi.
Untuk itu dalam perencanaan pembangunan harus mempertimbangkan Mitigasi Bencana Gempa Bumi. Hal ini sesuai UU No. 31 tahun 2009, pemkab dalam membuat Kajian Bencana MKG Wajib menggunakan Data dan Informasi dari BMKG. Untuk itu perlu kajian tentang resiko bencana dan penataan ruang suatu daerah khususnya terhadap bencana gempa bumi. Perlu pelatihan dan edukasi secara berkala yang melibatkan pemangku kepentingan masyarakat dan pihak terkait dalam menghadapi bencana.
Sekdakab Jombang Dr. H. Akhmad Jazuli dalam sambutannya menyampaikan bahwa sosialisasi ini sebagai wujud bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang sangat respon dan tanggap terhadap permasalahan ini. Oleh sebab itu, pemerintah kabupaten Jombang merasa perlu menanamkan kesiapsiagaan warga masyarakat dalam menghadapi kondisi tanggap bencana.

“Saya menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk komitmen kita bersama, baik pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi sejak dini setiap peristiwa bencana alam di lingkungannya masing – masing, khususnya di wilayah kabupaten Jombang”, tutur Sekda Jazuli.
Sosialisasi kesiapsiagaan bencana ini juga sangat penting, sehingga nantinya masyarakat mampu mengambil tindakan - tindakan antisipatif yang tepat, di saat terjadi bencana alam. Tentunya melalui berbagai pelatihan dan sosialisasi tentang tanggap bencana yang dilaksanakan secara berkesinambungan melalui lembaga dan instansi terkait.
“Nantinya kita juga mengharapkan adanya kerjasama dengan masyarakat. Masyarakat dapat berinisiatif melaporkan jika ada bencana di wilayahnya, jangan menunggu sampai ada korban. Dengan adanya sosialisasi ini juga diharapkan dapat mengurangi resiko terhadap bahaya dan keselamatan manusia serta harta benda dari ancaman bencana. Selain itu juga bisa membangun sistem jaringan kerja BPBD sampai ke tingkat kecamatan. Sosialisasi ini salah satu upaya kita mendorong semua pihak dan masyarakat untuk sesegera mungkin menyiapkan segala sesuatu antisipasi tentang kesiapsiagaan bencana khususnya di kabupaten Jombang”, pungkasnya. (Humas_Kominfo)