Saat memberikan sambutan pembukaan, Bupati Jombang Hj.Mundjidah Wahab menyatakan bahwa hari santri pada dasarnya merupakan pengakuan dan penghormatan negara atas peran dan kontribusi santri dan pesantren sejak sebelum kemerdekaan hingga sekarang.
Pesantren, Kata Hj.Mundjidah merupakan model pendidikan khas indonesia yang lahir dari 'rahim rakyat'. “Oleh sebab itu, saya meminta hari santri tidak dianggap hanya milik pesantren dan kaum santri, tetapi milik seluruh elemen masyarakat Indonesia,”tandasnya.
Lebih jauh, Bupati Hj.Mundjidah Wahab juga mengatakan bahwa perhelatan hari santri nasional (HSN) di Kabupaten Jombang, diharapkan menjadi moment penegasan kembali terkait kontribusi besar para santri untuk agama, bangsa, juga negara.
“Jadi dengan peringatan hari santri ini saya berharap akan menjadikan masyarakat Jombang makin tambah kuat persatuannya, kerukunan antar umat beragama, saling hormat menghormati dan makin tinggi nilai toleransinya,”Pinta Putri KH.Wahab Chabullah ini.
Kaum santri, Lanjut Hj.Mundjidah Wahab perlu melakukan aktualisasi semangat resolusi jihad. “Jika di jaman duahulu resolusi jihad sebagai bentuk perlawanan terhadap agresi penjajah, saat ini resolusi jihad tersebut adalah untuk menjaga keutuhan NKRI, ancaman penjajahan ideologi, ekonomi dan kebudayaan. para santri harus menjadi agen perubahan. santri harus mengambil peran besar untuk mempertahankan karakter bangsa dan ideoologi negara indonesia,”Tandas Bupati perempuan pertama di Jombang ini.
Motivasi Wagub Terpilih Jawa Timur 2018-2023

Sementara Wakil Gubernur Jawa timur terpilih 2018 - 2023, Emil Elistianto Dardak yang hadir untuk memberikan orasi ilmiah lebih memberikan motivasi kepada para peserta yang hadir.
Semisal mendorong program pelatihan kerja (PLK) dikalangan pesantren terus digalakkan. Sebab, dunia kerja saat ini tidak hanya membutuhkan ijazah saja, melainkan juga sebuah keterampilan.
Disamping keterampilan, menurut Bupati Trenggalek ini Emil juga menggagas program intensif untuk menumbuhkan semangat juang lulusan pesantren maupun calon lulusan sekolah umum. Sehingga diharapkan, akan menghasilkan calon tenaga kerja yang siap secara mental.
“Jadi saya berkaca pada pengalaman publik, betapa sulitnya untuk merelokasi calon tenaga kerja di wilayah ring dua, seperti Jombang dan nganjuk, baru ditegur oleh pimpinan sudah enggan untuk bekerja, ini tidak seperti di daerah ring satu seperti Surabaya dan Sidoarjo,” kata Emil.
Selain Dr.Emil Elestiano Dardak M.sc Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih 2018-2023 yang juga Bupati trenggalek ini, Acara yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai kalangan ini menghadirkan pemateri DR.Hilmar Farid (Dirjen Kebudayaan), Prof.M.Masud Said Ph.D (Ietua ISNU PWNU Jatim). (Hms/Kominfo)