Pusaka merupakan benda yang dikeramatkan banyak orang terutama di pulau Jawa. Tanpa terkecuali di kabupaten Jombang. Masih banyak sebagain masyarakat Jombang yang mengkeramatkan benda benda tertentu. Benda tersebut bisa berupa keris, tombak ataupun lainnya. Seringkali benda pusaka merupakan warisan dari leluhur yang selalu dirawat dan dijaga. 

Selasa (03/09/19) seluruh warga desa Cupak berkumpul di balai desa tersebut untuk melakukan kirab pusaka situs Pucangan berupa Tombak. Situs Pucangan sendiri konon diyakini merupakan area pemakaman Dewi Kilisuci atau Sanggramawijaya Tunggadewi  putri Airlangga yang menjadi pewaris takhta Kahuripan, tetapi memilih mengundurkan diri sebagai pertapa. 

Wakil Bupati Jombang Sumrambah mengatakan terkait budaya. Banyak orang yang mengatakan bahwa bangsa kita ini kalah dengan bangsa-bangsa Eropa. Namun Wabup menegaskan bahwa  warisan kebudayaan kita itu jauh lebih bagus jauh lebih luar biasa dibandingkan Eropa dan Barat. Hal ini terbukti bahwa  budaya kita lebih adiluhung. 

"Suatu ketika saya bertemu beberapa teman dari negara lain mereka mengatakan bahwa mereka sekarang banyak yang belajar tentang budaya Indonesia, Kenapa karena budaya yang ada di Indonesia terutama tanah Jawa itu ada budaya yang penuh Harmoni yang penuh dengan filosofis yang luar biasa yang tentunya ini justru bagi mereka adalah budaya yang sangat tinggi sangat adiluhung,”kata Wabup. 

Namun yang terjadi, lanjut Wabup justru kita sendiri yang punya budaya ini semakin lama semakin meninggalkan.

“Kita malah beralih untuk mencontoh budaya mereka. Sedangkan mereka sekarang mencontoh budaya kita. Oleh sebab itu proses yang digelar hari ini menunjukkan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang punya budaya" ungkapnya.

Kirab pusaka sendiri diawali dengan, Kepala desa Cupak Winarsono menyerahkan sebuah kendi kepada Wakil Bupati Sumrambah. Kemudian kendi tersebut dipecahkan sebagai tanda diawalinya kirab pusaka keliling kampung yang berakhir di area  Situs Pucangan. 

Dalam kirab tersebut selain ada 5 tombak pusaka,  yang dibawa oleh 5 orang layaknya seorang prajurit. Terdapat pula 7 potongan bambu yang berisi air dari 7 sendang yang ada di Pucangan di bawa oleh 7 perempuan yang masih gadis atau suci.

Prosesi Kirab Pusaka ini selain dalam rangka memperingati bulan Suro ini juga merupakan bentuk penghargaan kepada leluhur, sedekah bumi dan juga doa agar warga masyarakat desa Cupak khususnya dan kabupaten Jombang pada umumnya selalu diberi keselamatan,dijauhkan dari bencana dan diberi kemakmuran. (Humas Protokol)