
Sejak ditetapkannya Permentan 10 Tahun 2022 bulan Juli kemarin, ada banyak perubahan kebijakan tentang Pupuk Bersubsidi. Antara lain, Pupuk Bersubsidi dibatasi hanya 2 jenis : Urea dan NPK. Pembatasan hanya 9 komoditas yang bisa mendapatkan Pupuk Bersubsidi. Usaha tani sub sektor tanaman pangan adalah padi, jagung, kedelai, usaha tani sub sektor hortikultura adalah cabai, bawang merah, bawang putih dan usaha tani sub sektor perkebunan adalah tebu rakyat, kopi dan kakao.
Adanya pembatasan pupuk bersubsidi ini membuat petani di Desa Gongseng khawatir akan pertumbuhan tanamannya, khususnya tanaman padi yang merupakan komoditas unggulan Desa ini. Beberapa pengurus Gapoktan akhirnya menyampaikan keluhan petani ini ke Pemerintah Desa dan Penyuluh Wilayah Binaan. Bak gayung bersambut, Pemerintah Desa Gongseng mendukung sepenuhnya untuk mencari solusi mengurangi terbatasnya pupuk bersubsidi. Berbekal saran dari penyuluh wilayah binaan, akhirnya tercetuslah kesepakatan untuk mengadakan pelatihan pembuatan pupuk pelengkap cair sebagai alternative solusinya. Bertempat di Balai Desa Gongseng dan di ikuti oleh beberapa petani yang tergabung di empat poktan/dusun pelatihan ini dilaksanakan.
Pemilihan solusi dengan membuat pupuk pelengkap cair adalah memudahkan pengaplikasiannya dengan di semprot dan juga karena di Desa Gongseng sudah ada bantuan Pupuk Padat/Bokashi yang merupakan program Jombang Berkadang, sehingga diharapkan fungsi pupuk pelengkap cair ini bisa saling melengkapi. Disebut Pupuk Pelengkap Cair dikarenakan selain untuk menambah Nutrisi Tanaman padi, juga bisa untuk Imunisasi. Sebagai nutrisi untuk tanaman , bahan-bahan yang ditambahkan berupa unsur-unsur makro dan mikro yang dibutuhkan untuk tanaman (N,P,K, Boron, Magnesium, dll) zat pengatur tumbuh (Auksin, Sitokinin) dan sebagai imunisasi tanaman padi adalah menambahkan bahan-bahan disekitar yang bisa berfungsi sebagai pestisida nabati (Mengendalikan Hama/Penyakit) antara lain : Bumbu dapur bawang merah, bawang putih, sereh, empon2x jahe ,kunyit, laos, temulawak, dll). Sebenarnya ada banyak bahan-bahan dengan fungsi masing-masing di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan untuk membuat Pupuk alternative. Tetapi kebiasaan dan pemikiran petani yang menginginkan serba cepat dan instan sehingga bahan-bahan alternative ini terabaikan.
Adanya Dukungan yang kuat dari Pemerintah Desa dan Kelembagaan Petani yang kuat/kompak sangat berperan nyata dalam keberlangsungan usaha tani di suatu wilayah/Desa. Segala macam tantangan dan perubahan kebijakan di bidang Pertanian untuk kedepannya tidak bisa di perkirakan, salah satunya yang saat ini dihadapi bersama yaitu terbatasnya Pupuk Bersubsidi. Bukan protes berkepanjangan solusinya, melainkan saling bahu-membahu, bekerjasama, guyub adalah alat utama untuk bisa menghadapi segala perubahan yang terjadi. Hal ini sudah dibuktikan oleh Gapoktan Gongseng dan Pemerintah Desa. Sukses selalu untuk Pertanian Desa Gongseng.
Penulis : Fitri Aini Azmi, S.TP ( PPL BPP Megaluh – Kabupaten Jombang )