
JOMBANGKAB. HUMPRO - Pemerintah meminta seluruh pihak untuk bersiaga dan mengantisipasi penyebaran Covid-19 jelang cuti bersama peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan libur akhir pekan yang dimulai pada 28 Oktober hingga 1 November 2020 mendatang.

Bukan hanya itu, cuaca ekstrem juga perlu diantisipasi dengan baik selama liburan panjang itu. Hal tersebut dikemukakan pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) Antisipasi Libur Cuti Bersama dengan Kepala Daerah dan Forkopimda se-Indonesia, di Kantor Kemendagri, Gedung Sasana Bhakti Praja, Kamis, (22/10).

Pemerintah Kabupaten Jombang juga mengikuti Rakor Virtual ini diruang Jombang Command Center (JCC), Kantor Pemerintah Kabupaten Jombang, di Jl.KH Wahid Hasyim no. 137 Jombang. Tampak ikut dalam Rakor Virtual tersebut Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab Bersama Ketua DPRD Jombang, Dandim 0814, Kapolres, Kajari dan Ketua Pengadilan Negeri Jombang.

Rakor dibuka dan dipandu langsung oleh Mendagri Prof DR. Tito Karnavian, bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Moh. Mahfud MD dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk memberikan arahan kepada para kepala daerah dan Forkopimda. Di samping itu, hadir secara virtual beberapa pejabat yang mewakili kementerian/lembaga, di antaranya Kementerian Agama, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Ketenagakerjaan, BIN, TNI, dan Polri, dan ikut memberikan arahan dalam rangka antisipasi libur panjang tersebut. juga menghadirkan pembicara yang lain yang terkait secara daring.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Moh. Mahfud MD mengatakan cuti bersama dan libur panjang harus diantisipasi dengan maksimal oleh pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, terkait kerawanan-kerawanan yang berpotensi terjadi.
Hal utama yang disorotinya yaitu berkaitan dengan disiplin terhadap protokol kesehatan Covid-19, di mana kemungkinan terjadinya penumpukan orang dan mobilitas masyarakat di tempat-tempat umum dan tempat wisata. “Misalnya transportasi umum, atau di tempat-tempat terminal, stasiun, bandara, dan sebagainya, kemudian di tempat-tempat rekreasi itu juga potensial akan terjadi kerumunan-kerumunan orang,” kata Mahfud.
Untuk itu, Mahfud mewanti-wanti agar libur panjang tidak menjadi pusat atau klaster baru penularan Covid-19. Karena, menurutnya, saat ini pemerintah sudah mulai berhasil menekan lonjakan penularan Covid-19, diiringi dengan naiknya tingkat kesembuhan. “Persentase penularan, tingkat kematian yang sudah menurun 3 koma sekian persen, masih lumayan meskipun tidak sama dengan rata-rata dunia, nah itu semua harus diantisipasi,” ujar Mahfud.
Terkait dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 29 Oktober 2020, Mahfud menegaskan Negara Indonesia menghormati semua perayaan keagamaan. Dijelaskannya, sebagai tanda penghormatan, negara meliburkan seluruh kegiatan-kegiatan resmi, perkantoran dan sekolah pada hari-hari besar keagamaan. Untuk itu, dirinya meminta masyarakat mengambil hikmah dari peringatan keagamaan, salah satunya berkaitan dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
“Agar kita menjadi lebih baik. Jadi jangan sampai ada pelanggaran protokol kesehatan misalnya. Ambil hikmahnya Maulid (Nabi Muhammad SAW) itu. Maulid itu ya melakukan refleksi apa yang bagus dari kelahiran Nabi Muhammad itu, yaitu agar kita hidup menjadi lebih baik,” imbuh Mahfud.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, berkaca pada pengalaman sebelumnya dampak liburan sangat berpengaruh pada kenaikan kasus Covid-19. Dirinya mengambil contoh saat liburan Idul Adha pada akhir Juli lalu. Saat itu kenaikan kasus memang belum terlalu signifikan, tetapi pada libur panjang setelah perayaan 17 Agustus lonjakan kasusnya cukup drastis. “Maka kasus tersebut mulai kita lihat pada minggu ke-4 bulan Agustus sampai puncaknya pada akhir September yang lalu,” kata Doni.
Setelah dilakukan intervensi oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah diperoleh data yang menunjukkan terjadinya penurunan kasus aktif. Doni menekankan, hal itu tidak terlepas dari kerja keras para gubernur, bupati, dan walikota, dengan dibantu TNI, Polri, relawan, dan seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat. “Pada 20 September kasus positif atau kasus aktif adalah 23,6% dan kemarin data yang diterima oleh Satgas turun ke posisi 16,81%, telah terjadi penurunan kasus 6,79%. Nah, di satu sisi Indonesia mengalami penurunan yang begitu tajam, di sisi lain kasus aktif dunia mengalami peningkatan,” ujar Doni.
Sesuai arahan Presiden, Doni kembali meminta agar libur panjang kali ini benar-benar diantisipasi dengan maksimal. Ia mengimbau untuk mematuhi protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan. Ia menganjurkan untuk memanfaatkan waktu di rumah dengan baik selama masa liburan. Namun, apabila tetap akan melakukan perjalanan ke luar kota sebaiknya orang yang bersangkutan melakukan tes mandiri, baik menggunakan rapid test atau PCR.
Selain itu, Doni mengingatkan tentang potensi curah hujan atau cuaca ekstrem pada masa libur panjang. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem akan melanda Indonesia terutama wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan sebagian wilayah timur Indonesia. “Oleh karenanya selama libur ini pun diharapkan kita bisa meluangkan waktu untuk melakukan berbagai langkah-langkah dan upaya, apel kesiapsiagaan, mengikuti informasi tentang perkembangan cuaca dari BMKG setiap saat, kemudian melakukan latihan-latihan yang bisa membantu, sehingga kesiapannya bisa lebih baik,” pungkas Doni.
Usai mengikuti Rakor secara virtual, Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab Bersama jajaran Forkopimda pada (22/10/2020) malam langsung menindaklanjuti menggelar Rakor dengan materi yang sama dengan mengundang seluruh jajaran terkait dibawahnya.
