Jombang, Disdagrin
Setelah dua tahun lebih diterpa pandemi covid-19, kondisi para pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Jombang juga tak luput dari terpaan badai corona yang ‘melumpuhkan sendi-sendi perekomian semua negara.

Kini, nampaknya situasi yang mulai berangsur membaik dan status pandemi pun mulai mereda ini dianggap sebagai momen kebangkitan kembali bagi pelaku usaha ekonomi.
Untuk itu pada hari Senin lalu tanggal 7 Maret 2022 siang, beberapa orang perwakilan dari 10 unit usaha kelompok Industri Kecil Menengah (IKM), mengadu ke Komisi B DPRD Kabupaten Jombang.
Mereka mengadu ke Komisi yang membidangi perekomian ini untuk membantu mencari solusi atas kondisi perekonomian para pengusaha kecil. Semenjak pandemi Covid-19 terjadi, hingga belum berakhir ini membuat usaha mereka terpuruk, jatuh omsetnya.
Untuk itu para pengusaha yang tergabung dalam IKM ini berharap DPRD Komisi B bisa membantu membuka pasar usaha, mendukung tambahan anggaran bagi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jombang untuk memfasilitasi, menyiapkan sarana promosi, secara online, manual maupun menggelar pameran.
Audensi pelaku usaha IKM dengan Komisi B ini dikawal oleh Bambang Rudy Tjahjo Surjono, M.Pd Sekdin, mewakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jombang, Ir.Hari Oetomo, M.Si. Mereka yang mengadu terdiri dari IKM mamin, batik, manik-manik, kopi, membeler dan jenis usaha mandiri lainnya.
Audensi diterima Ketua Komisi B Sunardi, didampingi Zubaidi dan anggota Komisi lainnya diantaranya Rohmat Abidin, H Machin di ruang rapat paripurna.
Sunarlik, pelaku usaha batik mengharapkan produk IKM Kabupaten Jombang bisa dipromosikan ke luar daerah, agar lebih bisa dikenal. Sebab pelaku usaha tidak mampu menanggung biaya promosi hingga ke luar daerah.
Selain belum pernah promosi ke luar Jombang, kata Sunarlik, sebagai kelompok industri batik belum pernah diberi kepercayaan untuk mengerjakan seragam batik anak sekolah. Padahal kami sudah mampu mengerjakan batik khas Jombangan untuk seragam pelajar.
Kami pernah ke Kabupaten Ngasem, Jawa Tengah. Pembatik disana dikasih kesempatan mengerjakan batik lokal untuk anak sekolah setempat sehingga itu lumayan membantu para pengrajin, papar Sumarlik.
Sementara itu Nina, wakil dari Komunitas Pengusaha Mandiri (KOPARI) menyampaikan harapan agar dinas tekait untuk membuat server sebagai media promosi hasil usaha masyarakat Jombang secara manual dan digital, aktif dan ter-update, berkesinambungan.
Ahmad Yani, Ketua Asprindo (unit usaha mebeler) mengharapkan mendapat bantuan peralatan sesuai kebutuhan. Karena untuk menunjang hasil produk meubeler sesuai pasar harus didukung peralatan yang memadai. Nah untuk membeli alat sesuai perkembangan zaman, perajin tidak mampu, terangnya.
Pada kesempatan itu, Bambang Rudy Sekdin Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang menyampaikan, berbagai media konten sudah dibuatkan oleh dinas, diantaranya video tron, melalui workshop, lokasi pusat oleh-oleh di Pasar Desa Ngrawan, Kecamatan Tembelang juga bisa dimanfaatkan. Melalui berbagai media tersebut pelaku usaha diharapkan bisa memanfaatkan, agar ada peningkatan hasil produksinya.
Kami akan menindaklanjuti masukkan dari Komisi B, terutama untuk Dinas kalau bisa mendapatkan rekomendasi tambahan anggaran guna merealisasi permintaan pelaku usaha, pinta Bambang.
Menanggapi semua penyampaian itu, Rohmat Abidin mengatakan, memperhatikan problematika yang dihadapi pelaku usaha, setidaknya Komidi B menerbitkan rekomendasi kepada Bupati, perlu menerbitkan Surat Edaran, yang isinya menyerukan, mengajak warga Kabupaten Jombang mencintai produk IKM Jombang.
Adanya SE itu, mewajibkan warga Jombang belanja ke tetangga, sehingga produk IKM lokal Jombang bisa laku, dengan demikian uang berputar di lingkup Kabupaten Jombang, tutur Rohmat, anggota dewan dari PKS ini.
Sedangkan H Machin menyarakan, Ketua Komisi B untuk membuat agenda kunjungan kerja mengajak Dinas Perdagangan dan Perindustrian ke Yogyakarta atau Solo untuk studi banding, bagaimana melakukan kajian di daerah yang lebih maju dalam pemasaran produk IKM.
Dinas perlu membuat server, market place, untuk mendukung perkembangan UMKM. Pelaku usaha, IKM perlu dibina, diajari teknik dan strategi pemasaran, dikelola kontennya dan perlu dibantu menjualnya, tutur H Machin.

Sunardi, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Jombang Sunardi menyatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi untuk memberikan anggaran, guna persiapan fasilitas yang dibutuhkan pelaku usaha. Diantaranya, membentuk media pameran, bahkan kalau bisa hingga ke tingkat nasional.
Tahun 2022 ini, penggunaan anggaran mengacu pada anggaran tahun 2021, sehingga PAK 2022 tahun 2023 setidaknya kami akan memperhatikan untuk memberikan dukungan anggaran agar produk IKM bisa dikenal dan bisa dipasarkan sesuai dengan yang menjadi harapan para pelaku usaha, jelas Sunardi (Zen)