Mojoagung. Dem Keragaan Penyuluh merupakan kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten Jombang yang mewajibkan masing-masing PPL (Penyuluh Pertanian Lapang) memiliki Dem (lokasi) pengamatan tanaman pangan dengan perlakuan tertentu sesuai dengan spesifik lokasi binaan.

Memasuki musim tanam MK II atau yang biasa disebut dengan Gaduan, PPL Kecamatan Mojoagung melaksanakan kegiatan Dem-plot di 5 titik dengan 5 perlakuan berbeda pada komoditas tanaman padi, yaitu:

  1. Poktan Kemodo (Desa Dukuhmojo): penambahan kotoran hewan (kohe) kambing
  2. Poktan Kebonsari (Desa Karangwinongan): penambahan kohe ayam dan POC
  3. Poktan Sonokerep (Desa Tanggalrejo): penambahan kohe sapi
  4. Poktan Gambiran Selatan (Desa Gambiran): penambahan PGPR dan penggunaan varietas Mapan 05
  5. Poktan Kauman I (Desa Kauman): penambahan PGPR

Masing-masing dem-plot tersebut dilakukan pengamatan dan pencatatan hasil pengamatan mulai dari proses olah tanah hingga panen. Pengamatan dilakukan 9 kali dengan interval 10 hari sekali. Komponen pengamatan tanaman yaitu: jumlah anakan, tinggi tanaman, jumlah malai, rata-rata jumlah gabah per malai dan kondisi agroekosistem (hama, penyakit, musuh alami dan keadaan lingkungan tanaman).

Secara global hasil pengamatan dari kegiatan tersebut memperoleh hasil sebagai berikut:

PERLAKUANPUPUK KANDANG KOHE KAMBINGPUPUK KANDANG KOHE AYAM DAN POCPUPUK KANDANG KOHE SAPIVARIETAS MAPAN 05 DAN PGPRPGPR
HASIL UBINAN

4,89 kg

(7,8 ton/ha)

4,15 kg

(6,6 ton/ha)

4,10 kg

(6,5 ton/ha)

3,93 kg

(6,3 ton/ha)

3,8 kg

(6 ton/ha)

KONTROL

4,10 kg

(6,5 ton/ha)

3,80 kg

(6,0 ton/ha)

3,60 kg

(5,76 ton/ ha)

3,9 kg

6,24 ton/ha)

3,4 kg

(5,4 ton/ ha)

PENINGKATAN1,3 ton0,6 ton0,8 tonHasil hampir sama0,6 ton

 

Adapun kelemahan dan kelebihan masing-masing perlakuan adalah sebagai berikut:

PERLAKUANPUPUK KANDANG KOHE KAMBINGPUPUK KANDANG KOHE AYAM DAN POCPUPUK KANDANG KOHE SAPIVARIETAS MAPAN 05 DAN PGPRPGPR
KELEBIHANMalai lebih berbobotAir cukup dan tidak ada serangan OPT

pH tanah 6,5,

populasi OPT (wbc) dapat dikendalikan oleh musuh alami

Malai panjang

Tanaman tidak terserang pathogen,

Banyak musuh alami

PERMASALAHAN

OPT WBC, wereng hijau,

Anakan tidak sebanyak perlakukan konvensional

Pengaruh cuacaJarak tanam terlalu rapat

Varietas mapan 05 umur panjang (110 hari),

Bulir malai tidak terisi maksimal, berpengaruh pada bobot

Interval olah tanah dan tanam terlalu dekat, sehingga proses fermentasi jerami belum maksimal,

Aplikasi PGPR 2x (harusnya 4x)

Tanam lebih awal sehingga memicu serangan burung

 

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa penambahan bahan organik pada lahan merupakan upaya peningkatan kesuburan tanah dan dapat berdampak pada peningkatan produksi dan produktivitas.

Secara keseluruhan penambahan bahan organik berpengaruh positif terhadap peningkatan kesuburan tanah dan peningkatan produksi. Selain itu penggunaan pupuk organik dapat dijadikan salah satu alternative saat harga pupuk kimia semakin mahal dan ketersediaan pupuk bersubsidi semakin terbatas. (Ika kurnia – PPL mojoagung)