
JOMBANGKAB.HUMPRO _ Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab, Wakil Bupati Jombang Sumrambah, Forkopimda, Sekdakab Jombang bersama Asisten dan kepala OPD terkait pagi ini, Kamis (25/6/2020) diruang Jombang Command Center (JCC) Pemkab Jombang, mengikuti Video Conference dengan Presiden RI Joko Widodo, Gubernur Jawa Timur yang juga diikuti seluruh Bupati/ walikota se-Jawa Timur.
Presiden Jokowi, berada digedung Negara Grahadi Surabaya. Presiden memimpin langsung rapat koordinasi via video conference bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Rapat diawali dengan penyampaian laporan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Sementara itu mengawali sambutan pengarahannya dalam Rakor tersebut, Jokowi mengajak setiap Warga Negara Indonesia memiliki perasaan yang sama dalam menghadapi krisis kesehatan dan krisis ekonomi saat ini yang tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tapi diseluruh dunia.
"Jangan sampai kita memiliki perasaan yang normal-normal saja. Jangan sampai ada masyarakat yang merasa tidak terjadi apa-apa. Krisis kesehatan ini dialami 215 negara lain. Jadi jangan sampai tidak disiplin menggunakan masker, jangan sampai tidak cuci tangan setelah berkegiatan apapun, hindari berkerumun, dan tidak jaga jarak," kata Jokowi dalam video conference Rapat Koordinasi bersama para pejabat diseluruh Jawa Timur.
Presiden Jokowi juga menyinggung ada 183 kasus COVID-19 baru di Jatim pada 24 Juni 2020. Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak se-Indonesia. "Jadi saya minta dalam dua minggu Jatim harus bisa mengendalikan COVID-19 secara bersama-sama dan terintegrasi. Saya optimis Jatim bisa karena angka kesembuhannya juga terus naik. Terakhir 31 persen," kata Jokowi.
Jokowi mengingatkan pentingnya menjaga sinergitas, kekompakan, kebersamaan, juga membuat manajemen penanggulangan crisis Covid 19 yang terintegrasi baik kesehatan, juga juga manajeman crisis ekonomi yang di mulai dari tim gugus tugas covid pusat, pemprov, pemkot, dan pemkab serta Rumah Sakit hingga ke bawah, semuanya.

"Surabaya Raya harus dikendalikan terlebih dahulu. Dan tentu, Surabaya tidak bisa mengendalikan sendiri. Harus bersama dengan Gresik dan Sidoarjo karena arus mobilitas itu juga tinggi, dan berpengaruh pada naik dan turunnya angka COVID-19 di Jatim," kata Presiden Jokowi.
Tak lupa, Presiden Jokowi juga mengapresiasi tes masif, pelacakan agresif, dan disiplin isolasi yang sudah mulai banyak dilakukan. "Saya akan pantau terus. Jangan lelah bersama para tokoh agama, tokoh masyarakat untuk mensosialisasikan dan mengingatkan masyarakat untuk disiplin melaksanakan protocol kesehatan mencegah penyebaran Covid, terus ingatkan”, pungkasnya.