JOMBANGKAB – Percepatan penurunan stunting menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Jombang. Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo M.M berkomitmen mewujudkan Jombang Zero Stunting dengan mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah aktif dalam penurunan stunting. Upaya ini berbuah manis, terlihat dari angka prevalensi stunting di Jombang berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari 22% pada tahun 2022 turun menjadi 18% pada tahun 2023.
Pemerintah Pusat menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting pada Rabu (4-5/9/2024) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Kegiatan ini merupakan pertemuan koordinasi tahunan program percepatan penurunan stunting pada tingkat nasional yang melibatkan peserta dari unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta pemangku kepentingan lainnya.
Hadir dalam kegiatan ini PJ Bupati Jombang Dr. Drs. Teguh Narutomo, M.M., Kepala Bappeda Jombang Danang Praptoko, S.T., M.T., Kepala Dinas Kesehatan Jombang dr. Hexawan Tjahja Widada M.KP., Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jombang Sholahuddin Hadi Sucipto., S.Stp., M.Si.
Pada momentum ini, Pemerintah Kabupaten Jombang mendapatkan insentif fiskal sebesar Rp18.6 miliar dari pemerintah pusat. Dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 353 Tahun 2024 Tentang Rincian Alokasi Insentif Fiskal Tahun Anggaran 2024 Untuk Penghargaan Kinerja Tahun Berjalan Kelompok Kategori Kesejahteraan Masyarakat Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota Menteri Keuangan Republik Indonesia dituliskan bahwa alokasi anggaran dibagi dalam tiga kategori. Pemkab Jombang menerima Rp 6.293.284 pada kategori kinerja penghapusan kemiskinan ekstrem, Rp 5.779.579 pada kategori kinerja penurunan stunting, dan Rp 6.540.197 pada kategori kinerja percepatan belanja daerah.
Pemerintah Kabupaten Jombang saat ini aktif memantau penurunan stunting lintas sektoral. Salah satunya melalui peluncuran aplikasi Jombang Stop Stunting (JOSS), Sosialisasi Gemar Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), implementasi posyandu Integrasi Lintas Program (ILP) dengan penguatan upaya promotif dan preventif berdasarkan siklus hidup sedini mungkin, dan masih banyak upaya lainnya.
Dalam kesempatan yang berbeda, Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo selalu menekankan dan menjelaskan step by step gerakan yang harus dilaksanakan untuk menurunkan kasus Stunting. "Yang pertama clear-kan data base mulai dari Kabupaten, Kecamatan, Puskesmas hingga di tingkat RW, RT sampai di tingkat keluarga. Semua semangatnya harus sama untuk menyehatkan keluarganya,” jelas Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo pada kunjungan ke Balai Desa Bandung, Kecamatan Diwek, pada Kamis (29/8/2024) siang.
“Hal ini dibutuhkan kepedulian tetangga dan kader kanan kirinya. Karena Mas Mbak yang lebih tahu. Semua bergerak, clear-kan datanya sesuai fakta, petakan programnya juga pembagian tugasnya terbagi habis secara berjenjang sesuai keahliannya. Dan jalankan secara benar dalam satu kesatuan, sebagaimana filosofi sapu lidi. Apapun permasalahannya jika kita bersatu, berkolaborasi, akan dapat kita selesaikan. Semua pihak harus paham tugas fungsinya", tegasnya.